Tapi, posting kali ini bukan mau ngebahas itu, tapi kunjungan di...
Bosscha!!!
mungkin buat sebagian orang disana tempatnya membosankan, tapi buatku adalah sesuatu yang menyenangkan. Mungkin karna aku yang suka ilmu - ilmu kaya gitu.
Untuk rombongan, harus ngasi tau kapan dulu mau berkunjung. Setelah itu, pihak sanalah yang berbicara, kira - kira mau nerima kapan. Kalo udah deal, selanjutnya datang ke tempat.
Nah, karena disana Bis gak bisa masuk lokasi, maka alternatif ke lokasi adalah naik Ojek dengan harga 5ribu hingga 6ribu perak. Perjalanan naik Ojek hingga lokasi kurang lebih 1Km. Tapi, ku sarankan bayar dengan uang pas. Soalnya banyak dari temenku yang geger gara - gara
Di Ruang Penyuluhannya nih
Bang! Setelah sampai, kami harus ngonfirm ulang dulu, setelah itu masuk ke sebuah ruangan dimana diberikan pengetahuan secara umum tentang dasar astronomi dan gambaran dari observatorium ini. Kami juga diberi info - info update tentang kabar Astronomi.
Dan yang mengenaskan... Observatorium ini sekarang terancam, karena di sekitar sudah banyak kawasan - kawasan pemukiman. Hubungannya apa? Polusi Cahaya!!! Salah satu syaratnya biar bisa neliti bagus kan itu.
ini nih ruangannya :
Setelah diberi bekal, langsung aja menuju ke ruang teropong Zeiss. Ini nih yang seru abis!! Ceritain Zeissnya dulu aja.
Teropong Zeiss
Teropong ini merupakan teropong terbesar dan yang tertua disana. Ruangannya dibuat tahan gempa. Hingga kini, teropong utama yang berdiameter 60cm ini masih berfungsi. Jangan tanya beratnya berapa, karena teropong ini buerat banget kata mas yang ada disana.
Terdiri dari 3 teropong, 2 adalah yang utama dan 1nya adalah pencari (diameter 40cm). Kalo dikira - kira, mungkin bisa memperkuat cahaya hingga 5000 kali perbesaran ( benarkah? ). Jadi jangan heran kalo pengunjung gak boleh menggunakannya. Bisa dibayangkan siang hari yang panas meneropong matahari, maka cahaya yang didapat bisa nembus kepala kita. Ataupun juga lensanya - lensa cembungnya yang ntar pecah. Beli? Emang segampan itu beli lensa? Bukan belinya aja, ntar pas kita ngebongkar juga butuh tenaga yang besar!!!

Oh iya, disini lantai dan kubahnya bisa digerakkan. Kalo lantainya digerakkan ke atas - bawah, kubahnya bisa muter sama mbuka. Tapi juga berat!! Kubahnya aja dibuat dari baja dan beratnya kurang lebih 55ton! Demikian pula lantainya, ditakutkan kalo pengunjung naik semua, ntar lantai ini bakal ambles gak karuan. Soalnya, lantai ini cuma bisa menampung 3orang dewasa. Pengunjung cuma bisa lihat dari pinggir area aja.
Orang yang bisa naik dan menggunakan teropong tersebut adalah pihak - pihak tertentu aja. Kaya ilmuwan, professor, kerabat dari pembuat, dan mahasiswa yang udah punya jam terbang aja. Tak lain juga untuk menjaga keawetan dari teropong ini.

Teropong Matahari
Teropong ini lebih dikenal dengan sebutan teropong surya. Khusus buat ngamati matahari aja nih.


Selain itu, disediakan juga fasilitas World Wide Telescope. Kebetulan aja fasilitas itu dalam perbaikan, jadi aku juga belum tau pasti fungsinya buat apa. Tapi kalo diliat dari namanya, kayanya berfungsi untuk ngamati teleskop dr seluruh dunia. hihihi...
Yah, mungkin itu aja yang bisa kubagikan dari bosscha ini. Sedangkan jalan pulang kembali kami harus naik
Tapi nih tempat emang
KEREN ABIIIS!!!
GAK RUGI KESINI!!!
kalo ini web resminya : http://bosscha.itb.ac.id
kalo ini web resminya : http://bosscha.itb.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar
Masih kurang jelas? Tuliskan komentar / pertanyaanmu disini!