Makanan kok dicela?

Alhamdulillah, setelah sekian lama gak keisi dg post original (masa menghadapi UAN, sibuknya!), akhirnya bisa terlaksana juga. Semoga kabar akhi w ukhti baik semua! ^^

Beberapa hari lalu, aku dirisihkan dengan banyak keluhan, diantaranya keluhan (atau lebih tepatnya komentar) tentang makanan di Sekolahku.

"Makanannya nggak enak!" "Rasanya aneh!" "kecut!" blablablabla (saking banyaknya komentar, jadi nggak usah ditulis semua..)



Sob, tau nggak, bahwa semua yang telah disediakan olehnya adalah rizki bagi kita. So, dilarang dan diharamkan bagi kita untuk mencelanya. Trus, kalo kita nggak suka gimana? Rosulullah mengajarkan sesuatu yang sangat mulia bagi kita, sebagaimana hadis berikut:


Dari Abu Hurairoh , ia berkata:

مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ, إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ
“Rosululloh  tidak pernah mencerca makanan sama sekali. Bila Beliau mengingin-kan sesuatu Beliau memakannya dan bila tidak suka Beliau meninggalkannya”. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Selain itu, mencela makanan bisa membuat penyaji jadi tersinggung. Malah, kita justru disunnahkan untuk memujinya. Pernah dengar bila air kita cerca, maka susunan atomnya menjadi buruk, dan bila dibacakan kalimat yang baik bisa jadi bagus? Bisa jadi itu salah satu ilmiahnya, hal itu juga berpengaruh pada tubuh kita bila dimakan. Ada hadits lain juga menerangkan :


Dari Jabir , suatu ketika Nabi  meminta lauk kepada salah seorang istrinya, lalu sang istri mengatakan, “Kami tidaklah punya lauk kecuali cuka”. Nabi  lantas minta diambilkan cuka tersebut. Nabi mengatakan sambil memulai menyantap dengan lauk cuka, “Sebaik-baik lauk adalah cuka, sebaik-baik lauk adalah cuka”. (HR. Muslim)

Sob, betapa pentingnya rizki yg diberikan Allah bagi kita. Sebaik - baik hamba adalah seseorang yg bisa bersyukur atas nikmat yang diberikan. Bila kufur, sekejap nikmat tersebut bisa dicabut. Naudzubillah!