“Sahoorr.., Sahoorrrr, horr, hor..” suara speaker dari pucuk menara masjid bergaung seakan-akan mencari-cari, gendang telinga mana yang akan disinggahi.. Waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi. Tak seperti biasanya, si Fulan belum keluar dari kamarnya. Ibunya sudah bolak-balik mengingatkannya dari depan pintu kamar agar si Fulan bergegas keluar dan segera sahur. 20 menit lagi Shubuh tiba. Namun, jawabannya cuma satu dan selalu sama, “Iya.” Sementara di dalam kamar, si Fulan (yang nama panjangnya Fulanah ini), di tempat tidur, setengah sadar setengah tidur, berusaha menggapai hp BB warna nano-nano alias manis asem asin, eh salah, alias warna-warninya (emg ad, y?? -_-a ). Status di fesbuk-nya, “Males banget, bête mau bangun sahur..”
Padahal, si Fulan tahu betul, kalau dia tidak sahur hari itu, maka ia akan mendapatkan “semprotan” dari ibunya yang rada galak, sekaligus dapat dipastikan ia nggak bakalan berpuasa hari itu karena alasan nggak kuat laper n haus.
Tapi, si Fulan emang bener-bener mogok. Nggak mood sama sekali untuk bangun sahur, apalagi berpuasa. Rasanya mendengar air bergemericik dari kamar mandi di belakang rumah saja, bagaikan mendengar hujan badai bersalju di tengah gunung Everest, alias dingiiinn, bo! Tak peduli ibunya yang sudah mulai berteriak dan mengomel panjang-pendek di depan kamar, si Fulan malah menarik selimutnya sampai wajahnya, dan mulai memejamkan matanya lagi..
Pernah merasakan hal seperti ini? Kayaknya pernah, ya Sob. Bete sampe ke ubun-ubun dan rasanya males banget melakukan hal yang harus kita lakukan. Yang itu lagi-yang itu lagi. Rasanya dunia nggak berubah warna dan membebani hati. Kalau yang gini sampai lama mengendap, bisa kacau-beliau semua urusan kita.
Nah, yang kayak gini juga pernah menghinggapi sahabat Rasulullah yang bernama Abu Umamah. Abu Umamah duduk dengan air muka yang lesu di dalam masjid, padahal ketika itu biasanya seluruh penduduk Madinah sedang berada dalam kesibukan, baik bertani, berdagang, maupun mengurus keperluan rumah tangga. Rasulullah kemudian bertanya ada apakah gerangan dengan shahabat tersebut. Abu Umamah kemudian mengatakan pada Rasulullah bahwa ia dalam keadaan yang sangat berat, gelisah, juga terlilit hutang.
Rasulullah Salallaahu 'Alaihi Wasallam kemudian mendekati sahabatnya tersebut dan berkata, “Bukankah aku telah mengajarkanmu sebuah ucapan yang bila kamu mengucapkannya maka Allah akan menghilangkan kesedihan dan melunaskan hutangmu?”
Mau tahu, apa yang pernah diajarkan Rasulullah kepada sahabatnya? Nah, inget-inget ya Sobat. Jangan lupa kayak shahabat Rasul yang satu ini. Nah, ini dia nih doa yang pernah diajarkan Rasulullah Salallaahu ‘Alaihi Wasallaam,
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan kesusahan, berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, berlindung kepada-Mu dari kebakhilan dan ketakutan, dan berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan tekanan orang.” (Hadits Riwayat Abu Daud).
Doa ini diajarkan Rasulullah untuk diucapkan setiap pagi dan petang. Hasilnya… beberapa waktu kemudian, Abu Umamah telah kembali terlihat cerah-ceria dan mengaku bahwa semua kesulitannya telah hilang.
...Doa ini adalah jembatan perlindungan dari rasa malas dan kejenuhan, agar segala urusan kita dimudahkan dan terhindar dari segala bentuk bencana...
Nah, doa ini tentu manjur juga buat kita untuk mengobati penyakit malezz, bête, galau, gelisah, dan kawan-kawannya. Kalau kamu tiba-tiba kena rasa malezz trus bête yang bikin mogok nggak bergerak, maka bacalah doa ini sekhusyu’ yang kamu bisa. Terutama di pagi hari dan petang hari. Pagi, waktu di mana seharusnya kita seoptimal mungkin bergerak dan sore, waktu di mana biasanya kelelahan sudah mulai hinggap. Doa ini adalah jembatan bagi kita untuk meminta perlindungan kepada-Nya dari rasa malas dan kejenuhan yang kadang nggak bisa kita selesaikan sendiri. Juga doa, agar segala urusan kita dimudahkan dan terhindar dari segala bentuk bencana.Insya Allah, bête dan malas yang menyergap bakalan hilang. Sebagai pencegahan, nggak ada salahnya, doa ini kita baca juga setiap pagi dan petang. Agar semangat untuk melakukan yang terbaik selalu full dan kita selalu terjaga dari setiap kesulitan yang tidak mampu kita atasi.
Sip ‘kan?
Titik perjuangan dimulai, semangat telah dikorbankan, eh salah, dikobarkan, dan kesungguhan pun telah diusahakan, maka bersiaplah untuk go!action! Sobat, kemurahan itu hanya dari Allah saja.
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
0 komentar:
Posting Komentar
Masih kurang jelas? Tuliskan komentar / pertanyaanmu disini!