Image and video hosting by TinyPic

Minggu, 23 Agustus 2009

Indonesia BELUM Merdeka!!

Hari ini, mungkin bisa jadi hari yang melelahkan bagiku. Banyak kegiatan!! Capek!! lagu – lagu nasional dikumandangin dimana – mana. gimana enggak, hari ini adalah hari yang biasa orang menyebutnya dengan ulang tahun kemerdekaan Indonesia. 17 Agustus tepatnya. Dari kemarin, anak – anak sampai orang dewasa ikut berlomba – lomba dengan macam lomba yang diselenggarain. Juga gak kalah meriahnya, upacara diadain. Entah itu di tingkat sekolah, kecamatan, kota, provinsi, bahkan nasional.

Merdeka!! Merdeka!! Kata – kata merdeka diteriakkan dan digemakan dimana – mana. Pembina upacara juga meneriakkan kata – kata itu. Tak luput Presiden juga meneriakkan. Tapi, sebenarnya benarkah Negara ini sudah merdeka?



Mas, kasian! Itulah kata pertama yang diucapkan seorang pengemis kepadaku setelah aku keluar dari sekolah untuk mengikuti upacara. Ya, kemiskinan ternyata masih merajalela. Kemiskinan tak pandang bulu. Bahkan sarjana – sarjana pun hidupnya tambah melarat. Sarjana pertanian memang banyak di Indonesia. Tapi setelah mereka lulus, mereka tak diperhatikan. Mereka tak diberi lahan untuk bertani. Sebuah iklan televisi pada saat kampanye menerangkan kemiskinan turun beberapa persen. Tapi bila dilihat dari jumlahnya, sebenarnya kemiskinan malah semakin merajalela seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia. Iklan yang bohong besar.

“ Pemikiran berbahaya sekarang mulai menyerang, terutama pada remaja seperti kalian, jangan sampai kalian terpengaruh dengannya. “ pernyataan itu disampaikan oleh pembina upacara disekolahku tadi. Sebuah kelas yang saya lewati tadi masih ada saja didalamnya orang yang sedang pacaran tanpa hubungan yang resmi. Mereka ternyata adalah kakak – kakak kelasku. Ya, pergaulan bebas dimana – mana. Pemikiran itu mengutamakan anak muda sebagai sasarannya. Bahkan ada laporan dari teman, mereka tak hanya duduk memojok, tapi juga berpelukan. Pemikiran yang dibawa amerika ini sudah merambah tak hanya di kota, tapi juga di desa. Di sebuah desa dekat malang, ternyata sudah dibangun sebuah tempat prostitusi. Pemiliknya tak tanggung – tanggung adalah kerabat dari lurah setempat. Ini membuktikan bahwa generasi muda kita sedang dalam kerusakan. Bila demikian, maka generasi Indonesia yang selanjutnya akan merosot.

Ekonomi pun demikian. Pemerintah sama sekali tak membatasi masuknya perusahaan asing ke Indonesia. Lihat saja supermarket – supermarket dan restoran – restoran asing yang masuk Indonesia. Sangat banyak jumlahnya. Tak tanggung – tanggung, produk – produk yahudilah yang sekarang lagi ngetren. Tahukah kalian? Sebuah produk yahudi yang terjual hasilnya bisa buat melubangi kepala anak – anak palestina dengan peluru. Akibatnya sekarang, produk dalam negri kalah bersaing dengan produk asing. Devisa Negara jadi mengurang.

Ada juga teroris yang merusak ketenangan kita. Mereka mengatasnamakan seorang mujahid. Padahal, seorang mujahid sejati akan selalu menaati aturan jihad. Penyerangan yang akhir – akhir ini terjadi bukanlah serangan dari seorang mujahid. Melainkan scenario yang dibuat amerika dan antek – anteknya untuk menggambarkan agama Islam adalah agama yang keras. Tahukah kalian? Pemerintah Australia mengatakan akan terjadi ledakan 24 jam sebelum penyerangan yang terjadi di 2hotel akhir – akhir ini. Densus 88, namanya diambil dari korban serangan bom bali 1 dari warga Negara Australia.

Pendidikan kian merosot. Sebuah SMA di Indonesia siswanya tak lulus 100% pada UN tahun lalu. Memalukan! Nilai – nilai yang keluar tak dapat maksimal. Mereka malah percaya dengan contekan yang dikeluarkan. Sungguh malas.

Sebenarnya bila dilihat – lihat, kita ini sedang dijajah oleh asing. Bukan dari kemerdekaan, tapi dari factor – factor lain. Ekonomi, kesejahteraan rakyat, pendidikan, perdamaian, pergaulan, dan konspirasi antara asing dengan pemerintah.

Lalu, apa yang harus kita perbuat? Janganlah kita menyerah. Justru kita harus lebih giat dalam menjalani hidup ini. Perjuangkan sesuatu yang benar dan tak terbatas oleh waktu, yaitu Islam. Mungkin selama syariat Islam belum diterapkan, kebenaran tidak akan bisa ditegakkan. Dari muhasabah singkat ini, mudah – mudahan pemikiran kita terbuka untuk bersemangat menjalani hidup ini dengan tujuan yang benar. Semoga.

0 komentar:

Posting Komentar

Masih kurang jelas? Tuliskan komentar / pertanyaanmu disini!

Spirit of Revolution © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute